RSS

Arsip Tag: maut

Tafsir Al Mu’minun : 99-115

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).

Agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada September 30, 2010 inci Islam

 

Tag: , , ,

Tafsir Al Maut (2)

Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” (Luqman : 34)

Tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang akan ia perbuat untuk urusan dunia maupun akhiratnya. Begitu pula tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di belahan bumi Allah mana ia akan mati.

Inilah argumen yang tegas bagi kaum musawwifin Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada September 28, 2010 inci Islam

 

Tag: , ,

Tafsir Al Maut [1]

Ketahuilah wahai sekalian hamba, engkau pasti akan kembali kepada Rabb-mu. Tidak peduli di mana engkau berada di dunia ini. Sesungguhnya penutup dari penciptaan adalah kematian. Allah Ta’ala berfirman, Semua yang ada di bumi itu akan binasa.” (Ar Rahman : 26).

Kematian ialah perkara yang benar-benar ada. Dan ia merupakan makhluq. Allah Ta’ala berfirman, “(Allah) Yang menciptakan kematian dan kehidupan” (Al Mulk : 2) Read the rest of this entry »

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada September 24, 2010 inci Islam

 

Tag: , , , ,

Kembali 2, Tinggallah 1

Seseorang memiliki tiga kawan dekat, katakanlah si A, si B, dan si C. Ia dekat dengan dua orang, dan jauh dengan seorang lainnya. Dua orang kawannya ini, yaitu si A dan si B, suka membantu dan menghilangkan kesusahannya ketika sedih dan sempit. Sementara, kawannya yang lain si C, sebaliknya justru sering meminta bantuan kepadanya dan membebaninya dengan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Kawannya si A, menjadi peneduh matanya dan pelipur baginya di kala sedih. Dikarenakan si A adalah tipikal kawan yang mampu menghibur dan menghilangkan kegundahan hatinya. Sementara si B, adalah seorang dermawan yang kerap memberinya bantuan di kala ia mengalami kesulitan keuangan. Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Desember 13, 2009 inci Islam

 

Tag: , , , , , , ,